Lebaran merupakan hari yang di
nanti-nanti oleh seluruh umat manusia terutama umat muslim. Setelah 1 bulan
lamanya berpuasa kita semua akan kembali fitri bagaikan bayi yang baru lahir.
Semua orang pasti senang menghadapi idul
fitri, karna suasana nya akan serba baru
di tambah akan adanya makanan-makanan enak dan hanya ada ketika lebaran. Mudik
pun menjadi salah satu yang tidak asing di saat mendekati hari lebaran, banyak
orang yang rela berdesak-desakan, rela terjebak macet, dan bahkan membahayakan
nyawanya agar dapat pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga besar di sana
namun rasa lelah akan hilang begitu saja saat melihat wajah-wajah yang mungkin
hanya dapat di temui saat momen ini saja.
Silahturahmi yang mungkin sulit di
lakukan saat di hari biasa dapat terjalin saat lebaran tiba. Saat anak-anak kumpul
keluarga seperti ini menjadi suatu ajang yang sangat menyenangkan, karna dapat
bertemu dan bermain dengan banyak saudara, mendapat jatah baju baru dari
keluarga, dan mendapat THR dari banyak
orang. Namun saat beranjak remaja mulai
terasa beberapa perubahan di saat lebaran. Bertemu dengan banyak saudara malah
membuat kita malu, dan tidak mendapat jatah baju baru dengan alasan “ takut ga
suka, kan ga tau model baju kaya gimana yg di suka ABG”, dan mendapat THR pun
tidak terlalu banyak dengan alasan “ udah besar.. kasian ade-ade nya bisi ga
kebagian ! “. Memang terkadang terasa tidak adil namun bila di fikir secara
logis mungkin memang bukan waktunya lagi kita memaksakan kehendak kita kepada
keluarga terutama orang tua, untuk hal ini kita memang harus mulai berfikir
dewasa.
Semakin dewasa dengan semakin besarnya
tuntutan “sosial” acara kumpul keluarga seperti ini akan menjadi penuh tekanan
dan bahkan enggan rasanya berkumpul dengan keluarga besar. Dengan bertambahnya
jumlah keluarga setiap tahun semakin mempersulit kita dalam mengingat
satu-persatu nama keluarga kita sendiri. Tekanan itu akan semakin terasa
terutama bagi mereka yang belum memiliki pasangan, pasalnya pertanyaan” kapan
menikah ?” akan terlontar dan pasti langsung memojokan kita. Selain itu masih
banyak lagi pertanyaan yang bersifat pribadi yang pasti akan membuat kita
merasa ingin menghilang dari bumi ini . Sesungguhnya topik pembicaraan yang
setiap tahun itu-itu saja terkesan membosankan, namun terasa akan lebih mudah
mengganti topik apabila ada salah seorang keluarga kita yang membawa anak
kecil, membuka pembicaraan bisa di mulai
dengan menanyakan berapa umurnya,
bersekolah dimana, setalah itu pembicaraan akan mengalir begitu saja. Namun selain itu pun kita dapat membuka topik
pembicaraan dengan cara lain karna menurut saya membuka pembicaraan merupakan
salah satu penghormatan untuk orang yang lebih tua dari kita. selain itu
apabila kita memulai perbincangan bukan karna hanya sekedar basa-basi belaka
pasti acara kumpul keluarga akan terasa lebih menyenangkan.
Memang segala hal yang di awali dengan
rasa ikhlas semua akan terasa lebih indah dan menyenangkan. Mungkin bagi
sebagian orang momen berkumpul dengan keluarga besar di saat lebaran merupakan
suatu tekanan yang bahkan bisa membuat dia terpojok, namun bagi sebagian orang
momen tersebut merupakan suatu hal yang sangat di tunggu-tunggu bahkan berharga
karna tidak setiap waktu dapat merasakan hangatnya berkumpul dan bertemu dengan keluarga. Kunci
dari kuat nya satu ikatan persaudaraan salah satunya adalah dengan cara bersilahturahmi tanpa ada itu takan ada
hubungan komunikasi yang baik dan dapat memutuskan ikatan tersebut,
nauzubillahiminzalik.
0 komentar:
Posting Komentar